Selembar bayangan jatuh
Selembar angan melayang
Menjadi patokan lentera hidup
Lentera surga hatiku
Mengendap sebagai alas qolbu
Mengikis bisik-bisik tabu
Jadi duri dalam ilustrasiku
Jadi jendela dalam perjalanan waktu
Batu ujian muncul silih berganti
Laksana daun di musim gugur
Sunyi dalam lautan melodi
Apalah daya aku orang hina
Berpihak di bumi dalam hitungan waktu
Waktu berjalan tiada henti
Mengapa ku tak temaninya
Bagai pisau rasa salahku
Menghujam setiap detik waktu
Angin temaniku dalam isyarat hati
Mengapa rasa raguku
Menghilang dalam detik-detik bisu
Yang tiada pernah ku tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar