Kala jingga menutupi cakrawala
Kelabu hati hadirkan air mata
Karena bayang menghantui dalam gelapnya indra
Serta rindu yang mengiris relung hati
Senja datang kembali seperti dahulu
Walau tanpa sang merangkul hangat
Aku akan tetap setia berdiri menanti
Dengan cinta yang mash ku genggam erat
Aku melihat lagi hadirmu
Hanya sekejap tetapi tetap tersenyum
Seketika ombak yang menepi
Seperti menghancurkan separuh hatiku yang utuh
Sambaran kilat itu terasa mencambuk tubuhku
Dan serasa menyayat batinku
Senja ini...
Saat aku masih berdiri menanti
Di tepi jurang pengharapan
Aku mencoba hadirkan lagi
Sisa wajahmu dalam ingatanku
Tapi yang ada hanya air mata kepedihan
Karna bayangmu pergi
Hilang seiring dengan tenggelamnya sang mentari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar